Sejarah Sekolah

Yayasan Catur Praya Tunggal


Berdasarkan akte yayasan yang dikeluarkan oleh Notaris di Semarang Bernama TAN A SIOE Nomor 31 tanggal 14 Juli 1965, Yayasan Catur Praya Tunggal mulai berdiri dan bergerak di bidang pendidikan. Catur Praya Tunggal sendiri berarti empat orang yang bekerja menjadi satu. Mereka adalah Ekat Soeparno sebagai ketua, Erry Soebono sebagai wakil ketua, Haroen Suwoto sebagai penulis, dan Soemarman sebagai bendahara.

Setelah berjalan beberapa tahun, kegiatan Yayasan Catur Praya Tunggal sempat terhenti, dan tidak aktif lagi . Namun tahun 1980, Yayasan Catur Praya Tunggal mulai berjalan kembali. Kali ini sebagai perintis adalah Ekat Soeparno, SH yang masih bertahan, dibantu oleh Pasimin Kusumadihardja.

Beroperasional di Jalan Sukun Raya Banyumanik , akhirnya lahir SMP dan SMA Mardisiswa. Nama Mardisiswa sendiri diambil dari kata ‘Mardi’ yang artinya ‘nggulo wentah’ atau ‘membina’, dan kata ‘siswa’ yang artinya ‘murid’. Jadi, Mardisiwa berarti membina murid.
Pendaftaran siswa baru kelas I untuk Tahun Ajaran 1980/1981 mulai dibuka. Tanggal 1 juni 1980 dimulailah proses belajar mengajar dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang sangat sederhana. Pada waktu itu SMP Mardisiswa mendapat 43 murid menjadi satu kelas, dan SMA Mardisiswa mendapat 104 murid, terbagi menjadi dua kelas. 

Kepala SMP Mardisiswa yang pertama adalah Pasimin Kusumahardja. Kepala Sekolah SMA Mardisiswa yang pertama Edy Susianto yang kemudian mengundurkan diri setelah satu semester. Semester ke dua Sularno Dartosukarno menjadi Kepala Sekolah berikutnya sampai sekarang.

Ekat Soeparno, SH sebagai Ketua Yayasan Catur Praya Tunggal , beserta guru dan karyawan, mulai meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah yang telah berjalan dengan keuletan dan semangat, hingga mampu mengembangkannya menjadi beberapa unit sekolah.

Setelah di Tahun Ajaran 1980/1981 SMP Mardisiswa 1 dan SMA Mardisiswa berjalan, tahun ajaran 1988/1989 SMP Mardisiswa 2 yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta 12 Tlogosari Semarang berdiri. Berawal dari 12 murid, SMP Mardisiswa 2 terus mengalami perkembangan hingga kini. Mengalami dua kali pergantian Kepala Sekolah, yaitu Drs. Putut Sriwasito (Tahun Ajaran 1988/1989 s.d. 2008/2009), dan selanjutnya Dra. Suwati sampai sekarang.

Pada Tahun Ajaran 1991/1992, didirikan lagi sebuah sekolah kejuruan, dinamakan SMK Jayawisata , berada satu lokasi dengan SMA Mardisiswa di Jalan Sukun Raya. Memiliki jurusan Perhotelan, dengan 23 murid. Tahun Ajaran 2009/2010 membuka satu jurusan lagi, yaitu Teknik Komputer Jaringan, dan berkembang hingga kini. Mengalami tiga kali pergantian Kepala Sekolah, yaitu Ir. Sularno Dartosukarno (Tahun Ajaran 1991/1992 s.d. 1995/1996), Drs. Yacobus Eko Cahyono (Tahun Ajaran 1995/1996 s.d. 2004/2005), Drs. Edy Suyanto (Tahun Ajaran 2004/2005 s.d. sekarang).

Setelah itu pada Tahun Ajaran 1996/1997, kembali didirikan sebuah sekolah kejuruan yaitu SMK Tlogosari yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta Tlogosari Semarang, berdampingan dengan SMP Mardisiswa 2 . SMK Tlogosari terdiri dari dua jurusan, yaitu Mesin Otomotif, dan Audio Video. Pertama berdiri, SMK Tlogosari memiliki 108 murid. Kepala Sekolah adalah Nuryanto, S.Pd. 

Hingga sekarang, unit sekolah di Yayasan Catur Praya Tunggal telah mengalami beberapa perubahan Akte, dan berdasarkan Notaris Tini Prihatini Sriwidyoko, SH, Sn.N. no.55 tanggal 28 Pebruari 2008 yang merupakan Akte terbaru, tercantum kepengurusan baru Yayasan Catur Praya Tunggal, yaitu:


Hormat Kami,


Kepsek

Tidak ada komentar :

Posting Komentar